Aktivis Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai,akan Demo minta Polisi seret Provokator Penyebar Rekaman PJ.Walikota
Jayapura,Saireri.com – Beberapa Aktivis Papua yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai menanggapi Persoalan Rekaman suara Pj.Walikota Jayapura terkait Perintah suksesi salah satu bakal calon Gubernur Papua yang diduga diViralkan oleh salah satu oknum bawaahnya, Hal ini mendapat sorotan tajam dari Kordinator Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Yansen Karet.
Jumat 8 November 2024 bertempat di salah satu Cafe di Kota Jayapura Beberapa Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Papua Bersatu di antaranya Yansen karet ketua Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai, Manuel Rumpaidus Sekertaris Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai, Apilius Homer aktivis intelektual muda Kepala burung, Andre Saiya Aktivis Maluku.
Yansen Karet selaku Koordinator menjelaskan bahwa Dalam Kondisi Hari ini kita di Perhadapkan dengan Pemilihan Kepala daerah secara Nasional lebih Khusus Kami di Provinsi Papua Kota Jayapura, menyikapi hal tersebut di atas dirinya menilai bahwa ada terjadi ketidak singkronan antara PJ.Walikota dan bawahnya terutama Para Lurah dan Kepala Distrik hal ini terjadi ketika kami di hebohkan dengan viral nya rekaman suara Pejabat Walikota Jayapura Bapa Cristian Sohilait di Media sosial yang berujung hingga pelaporan ke Menteri Dalam Negri yang belum tentu itu benar karena masih ditelusuri kebenaranya di Lembaga Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU).
Negara kita adalah Negara Hukum olehnya itu biarlah lembaga Hukum yang bekerja agar kita dapat mengetahui kebenarannya, ujar Yansen Karet disini kami tidak ada maksud untuk membela PJ.Walikota atau mendukungnya tetapi kami hanya mau tegakan kebenaran, karena kami memandang dan Patut di curigai ada Oknum Bawahan PJ.Walikota yang saat itu bersama sama dengan beliau, dimana sudah merencanakan segalah sesuatu untuk merekam pembicaraan arahan Pj.Walikota dan memviralkan Rekaman suara tersebut dan akhirnya berhasil dan membuat Gaduh di tengah -tengah masyarakat Papua.
Olehnya itu sebagai Aktivis Aliansi Papua Peduli Damai Yansen mengatakan akan Melakukan Aksi Unjuk rasa besar-besaran pada tgl 11 November ke Polda Papua dan Bawaslu dan Kantor Gubernur Papua, surat ijin sudah di masukan ke Polresta Jayapura tingal menunggu jawaban kepolisian.
Materi Unjuk rasa kami adalah memintah dengan tegas kepada pihak Kepolisian dan Bawaslu agar meneliti dengan Cermat siapa yang menjadi dalang Provokator Penyebar Rekaman suara PJ.Walikota tersebut ke publik, karena pembicaraan tersebut merupakan Pembicaraan Internal Pimpinan Daerah bersama bawahannya yang tidak perlu di konsumsi oleh publik, aparat diharapkan agar bekerja cepat mengunakan tim aiti dan menangkap Pelaku penyebaran Rekaman yang telah membuat Gaduh Proses Pesta Demokrasi pada tgl 27 November mendatang,” harap Yansen Karet.
Dirinya menambahkan bahwa aksi-aksi Demonstrasi Pj.Walikota yang dilakukan beberapa Kelompok masyarakat 5 November lalu merupakan aksi yang tidak benar karena aksi tersebut di pimpin oleh oknum-oknum Tim Sukses kandidat tertentu.
Sementara itu Manuel Rumpaidus Sekretaris Aliansi Masyarakat Papua Bersatu Peduli Damai mengatakan bahwa Rekaman suara Pj.Walikota yang sedang di viralkan oleh provokator agar aparat Kepolisian bisa dengan cepat menangkap Pelakunya karena itu tidak sesuai dengan Kaidah dan norma hukum yang berlaku,”Ungkap Manuel Rumpaidus.
Apilus Homer mewakili perwakilan Keluarga besar masyarakat adat Sorong raya juga sangat kecewa dengan Beredarnya rekaman audio dan video yang menyebutkan nama Orang tua kami Bapak Matius D Fakiri , kami sebagai keluarga tidak trimakasih hal tersebut karena hal ini merupakan Pencemaran nama baik orang tua kami dan kami akan tuntut secara adat dan Hukum nasional,” ungkap Homer saat melakukan Konferensi pers.