Ada 5 alasan BTM Menolak Velix Wanggai dan menerima Costant Karma Sebagai calon Wakil Gubernur Provinsi Papua 2025-2030

Ada 5 alasan BTM Menolak Velix Wanggai dan menerima Costant Karma Sebagai calon Wakil Gubernur Provinsi Papua  2025-2030

SAIRERI.COM – “BTM membuang emas dengan sia-sia. Dr.Velix Wanggai bukan pendatang, Velix anak asli Ambai Serui.Ini blunder yang dibuat oleh BTM”.

Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman

Hemat saya, Dr. Velix Vernando Wanggai adalah pemimpin yang memiliki kapasitas kemampuan memadai, pengalaman birokrasi dan represetasi masyarakat Saireri, terutama masyarakat Serui, Kepulauan Yapen dan Waropen. Velix seorang intelektual anak asli Ambai Serui, karena leluhur dan ayahnya orang asli Serui.

Kalau alasan penolakan VVW karena Undang-undang Otonomi Khusus, itu memang benar, tapi faktanya ada beberapa provinsi di Tanah Papua Barat ini yang menjadi Gubernur adalah ayah orang pendatang dan ibunya orang asli Papua. Velix Wanggai anak asli Papua ayahnya orang asli Ambai Serui.

Alasan penolakan Velix Wanggai untuk menjadi calon wakil dari BTM calon gubernur Papua menurut saya ada lima alasan sebagai berikut:

1. Velix V. Wanggai adalah orang asli Papua asal Ambai Serui tetapi ditolak untuk calon wakil gub untuk berpasangan dengan calon Gub BTM karena penganut beragama Islam, sama seperti penolakan dari beberapa orang pendeta terhadap Matius Derek Fakiri sebagai penganut beragama Islam. Ini alasan yang paling utama.

Pertanyaan saya paling fundamental dan berasas keadilan, kesamaan hak dan kemanusiaan sebagai sesama Penduduk Orang Asli Papua sebagai berikut:

Apakah POAP yang beragama Islam seperti Matius Fakiri dan Velix Wanggai tidak punya hak untuk menjadi Gubernur dan wakil gubernur di atas Tanah leluhur mereka?

2. Constan Karma diterima karena pengalaman birokrasi, kader senior dari GKI, tokoh orang Papua, dan untuk memperkuat dukungan suara seluruh warga GKI dan untuk memecah suara masyarakat Kabupaten Biak dan Kabupaten Numfor atau suara berkompetisi dengan ALFARO.

3. BTM ingin meriah atau memecah suara Golkar karena beberapa bupati dan walikota Kotamadya Jayapura dari Partai Golkar dan Constan Karma adalah kader dan politisi senior Golkar.

4. Velix Wanggai dinilai tidak pernah ada di Papua, waktunya lebih banyak di luar Papua, dan tidak punya pengaruh terhadap rakyat Papua, terutama akar rumput.

5. Velix Wanggai dianggap dan dinilai oleh BTM bahwa Velix tidak mampu dan tidak punya basis pendukung signifikan yang bisa mengantarkan BTM sebagai Gubernur Papua untuk periode 2025-2030.

Akhir kata, mari, kita memilih pemimpin yang tidak berwatak rasis, diskriminatif dan yang tidak menggunanakan brending agama serta yang tidak menolak atau anti saudara-saudara Muslim.

Terima kasih.

Ita Wakhu Purom, 9 Maret 2025

Redaksi Saireri.com

Redaksi Saireri.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *