Aktivis,Tokoh agama, adat di Papua di harapkan stop saling menjatuhkan sesama OAP terkait MRP

Aktivis,Tokoh agama, adat di Papua di harapkan stop saling menjatuhkan sesama OAP terkait MRP

Jayapura,Saireri.com – Melihat Polimik penetapan Majelis Rakyat Papua (MRP) Periode 2023 – 2028 di Provinsi Induk Papua yang hingga saat ini masih ada Pro dan Kontra di tengah tengah masyarakat adat maupun Tokoh Agama diPapua, khususnya wilayah Tabi – Saireri,walaupun sudah dikeluarkan nama nama calon yang ditetapkan Timsel MRP dan telah di sahkan Pj.Gubernur Papua, tetapi hingga saat ini masih banyak intelektual, aktifis dan Tokoh tokoh agama anak anak asli Papua berdebat antara kita dengan kita.

Hal ini akan terlihat oleh saudara saudara kita dari Nusantara lainya menjadi tontonan yang menarik dan lucu. Menyikapi persoalan tersebut Ucha Waroi sebagai Kordinator Pengalangan masa Gerakan Anak Mudah Peduli Orang Asli Papua, mau menyampaikan kepada Kaka, Bapa Ondo, kepala suku dorang semua baik yang Pro maupun yang Kontra atas hasil Penetapan Angota MRP berdasarkan keputusan Timsel yang di Sahkan oleh Pj.Gubernur Papua. agar tidak usah lagi kita saling menjatuhkan atau saling protes sesama kami Orang asli Papua dengan kedudukan MRP karena Jabatan ini hanya 5 tahun saja dan kewenangan MRP terbatas adanya.

Tetapi yang kami merasa aneh bin ajaib adalah ketika hak kami di tanah kami di rampas oleh orang lain contohnya beberapa waktu lalu ada dilakukan Seleksi KPU dan Bawaslu serta beberapa lembaga lain milik Pemerintah dimana keterwakilan Orang asli Papua dibatasi dalam rekrutmen tersebut tidak ada satupun Aktifis, Intelektual maupun Tokoh Agama atau Adat yang melakukan Protes sampai memalang kantor KPU atau Bawaslu dan beberapa Lembaga lain di Pemerintah yang tidak memperhatikan Orang Papua secara utuh, berdasarkan semangat undang undang Otsus yang diberikan negara secara khusus bagi kami OAP, inikan kita semua sedang terjebak,” ungkap Yusak Waroi kepada Tim saireri.com di Jayapura Sabtu (29/07/2023).

Ia menambahkan bahwa kalau dilihat yang harus kita ngotot adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum karena mereka mereka ini yang akan menentukan siapa jadi Gubernur, Bupati/Walikota serta Anggota DPD RI, DPR RI, DPRP, DPR Kabupaten/Kota selama lima tahun kedepan, jangan marah kalau nanti Presentasi OAP kurang di kursi Legeslatif dalam pemilihan 2024 mendatang di semua tingkatan kursi DPR,”ungkap Yusak Waroi.

Olehnya itu Kordinator Pengalangan masa Gerakan Anak Mudah Peduli Orang Asli Papua Yusak Waroi mengharapkan agar seluruh Aktifis, Intelektual, Tokoh Agama,Tokoh Adat, Perempuan, Pemudah, Mahasiswa agar tidak lagi kita saling menyerang dan menjatuhkan sesama kita, karena dengan begitu orang lain akan mudah merampas hak hak kita yang lain disegalah bidang kehidupan kita dalam bingkai NKRI melalui semangat Otsus,” harap Yusak.

Redaksi Saireri.com

Redaksi Saireri.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *