Perayaan Natal Bersama Kawasa Byak, Supiori dan Raja Ampat di Tanah Tabi

Perayaan Natal Bersama Kawasa Byak, Supiori dan Raja Ampat di Tanah Tabi

JAYAPURA. Masyarakat Biak, Supiori dan Raja Ampat diperantauan khusus di Tanah Tabi Kota Jayapura, menggelar Ibadah Natal bersama (Natal Kawasa Byak) yang berlangsung di Graha Sara Kantor Sinode GKI Di Tanah Papua, yang berlokasi di Argapura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura Provinsi Papua. Selasa (14/12/21) sore.

Perayaan Natal “Bersama” atau dalam Bahasa Biak “BABE OSER” itu berlangsung dengan penuh sukacita, kekeluargaan dan Hikmat. Dengan Thema : Cinta kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan ( 1 Petrus 1:22)  Sub Thema : “Kuker Munara Aiknam Isna Kobedi Ko Bawes Babe Oser Byak Ro Sub Tabi (Dengan Perayaan Natal Ini Mari Kita Membangun Persatuan Ikatan Biak di Tanah Tabi)

Turut hadir dalam acara natal tersebut, Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua. Pdt, Handrikus Mofu, M.Th, Mantan Kapolres Jayapura AKBP DR. Victor Dean Mackbon, SH., S.IK., MH., M.Si, yang saat ini dipercayakan menduduki jabatan baru menjadi Wadir Reskrimsus Polda Papua.

Kemudian tampak hadir Mantan Kapolres Jayawijaya, Kombes Pol Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM, ada juga Kamasan Jack Komboy dan Yohanis Ronsumbre, Anggota DPR Papua, kemudian mantan sekda papua Drh. Constan Karma, Daniel Womsiwor,(Dosen Uncen), Kepala Suku Biak di Tanah Tabi, Dorus Awom, Mananwir Simon Rumkabu, Yarangga, Hans Sroyer, (Seniman Biak), Tua-tua sesepuh orang Biak di Jayapura, kepala Suku Biak di Keerom, Kabupaten Jayapura, Sarmi. Dan seluruh mansonanem, mambri, Bin syowi  dan masyarakat Biak, Supiori dan Raja Ampat yang berada di Tanah Tabi.

Semua yang hadir mewakili Bar Wamurem, Bar Swandiwe, Bar Nani, Bar Swapor,  Bar Ayawi Nunfor, Bar Napa, Bar Koranu Fyak Raja Ampat, Nar Wombonda Supyori dan Bar KBS.

Dalam Renungan natal yang dibawakan oleh Pdt. Jhon Baransano, M.Th menyampaikan Cinta kasih Kristrus yang menggerakan Persodaraan ( 1 Petrus 1:22). Itu telah terbukti dalam ikatan keluarga Besar Kawasa Byak di Tanah Tabi. “Ketika bicara tentang Babe Oser itu, berarti kita bersatu, kita tidak membeda-bedakan antara siapa anda, siapa saya. Orang Biak tidak bisa baku marah, karena ada satu garis persaudaraan yang mengingatkan orang biak, mempersatukan orang byak.

Ketika kita bicara tentang kasih, maka tema perayaan Natal tahun ini mengingatkan kita bahwa tema ini diangkat dari sebuah pergumulan besar, ditengah-tengah situasi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Hari ini kita lihat bahwa covid yang melanda Dunia, tetapi Covid juga sampai masuk di tengah-tengah bangsa ini bahkan telah banyak menelan korban. Tetapi melalu tema besar Natal ini hadir sebagai sebuah pernyataan dalam situasi apapuan, dalam kondisi apapuan yang melanda dunia.

“dalam situasi kekerasan, bencana alam,  dalam situasi rasisme , kejahatan sosial kemanusiaan, resesi  ekonomi dan berbagai persoalan,orang-orang percaya itu harus tetap menunjukan kasih, orang Kristen harus berdiri diatas kasih, sehingga ketika mereka merayakan natal maka mereka sedang memandang kepada kasih kristus,”terang Pendeta Jhon Baransano.

 

Sementara itu pesan Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt, Handrikus Mofu, M.Th, pada Natal Kawasa Byak di Tanah Tabi, bahwa orang Kristen harus memahami bahwa Makna Natal tidak pernah berubah, dulu, kemarin, hari ini dan waktu yang akan datang, tetap sama.

Natal sebagai perwujudan cinta kasih Allah bagi dunia dan bagi  manusia. Sehingga Ia rela hadir ditengah-tengah dunia, ditenga-tenga manusia dalam wujud putranya Yesus  Kristus yang lahir di Betlehem. Lahirnya membawa damai bagi kita semua, lahirnya juga untuk mewujudkan cinta kasih Allah bagi dunia  dan manusia. Allah sungguh mengasihi kita manusia sehingga lewat kelahiran Tuhan Yesus Kristus di Betlehem itulah, Allah hadir untuk mewujudkan  kasihnya dan akhirnya berpuncak lewat kematian Tuhan Yesus Kristus disalibkan, karena itu ketika kita merayakan natal kita tidak dapat pisahkan dari makna kelahiran, kehidupan, kematian, kebangkitan Yesus Kristus yang menyelamatkan kita semua.

“oleh karena itu saya pesankan bagi kita semua secara khusus untuk Kawasa Byak, supaya kita senantiasa menjaga nilai-nilai hakiki, dari perayaan natal itu sendiri, “harap Pdt. Handrikus Mofu.

Mofu mengatakan orang Biak dimana saja berada harus menjaga persatuan dan kesatuan, karena itu adalah nilai-nilai hakiki.

“Ini pesan yang sering disampaikan oleh Ketua Sinode kepada Orang Biak bahwa Menjaga persatuan dan kesatuan itu adalah nilai yang hakiki, hari ini kita harus menyadari secara sungguh bahwa kita orang Byak sedang dibawah dalam situasi dan kondis yang bisa saja terkotak-kotak terpecah belah satu dengan yang lainnya. Karena itu pesan hakiki ini sering saya ingatkan  dan saya sampaikan agar kawasa Byak hidup dalam kebersamaan,”Harap Mofu.

 

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Natal Keluarga Besar Biak Numfor, Supiori dan Raja Ampat se-wilayah tanah Tabi di Kota Jayapura, Kamasan Jack Komboy mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari seluruh masyarakat suku Biak.

“Terima kasih kepada seluruh ikatan atas sumbangsi sehingga perayaan natal dapat berjalan lancar, terima kasih juga kepada ketua Sinode GKI di Papua yang telah mengijinkan kami merayakan natal di gedung Graha Sara, Tuhan memberkati,” katanya.

Jack katakan, perayaan natal ini adalah momen dimana seluruh masyarakat suku Biak dapat berkumpul bersama. “Ini jadi momen untuk bangun kebersamaan, berkumpul merayakan perayaan natal. Saya pikir ini sesuatu yang harus terus dibangun karena selama ini kami kurang peduli terhadap urusan wilayah adat,” ujar lelaki yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR Papua.

Apalagi, perayaan ini dihadiri banyak masyarakat suku Biak sehingga Jack menilai adanya kerinduan untuk terus berkumpul menjaga silahturahmi saudara se-suku. “Ini kerinduan seluruh masyarakat Biak, meski waktu persiapan dan pembentukan panitia sedikit mendadak karena ditunjuk pada 16 November dan hari ini perayaannya. Mungkin ada sesuatu yang kurang karena waktu yang sangat pendek, saya mohon maaf apabila ada kekurangan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Biak di Tanah Tabi, Mananwir Dorus Awom berharap, persekutuan suku Biak ini dapat terus berjalan dan persatuan dalam ibadah-ibadah dapat terus dilakukan.

“Jadi pada saat bertemu ini masyarakat cukup banyak apalagi di tanah Tabi ini ada kota Jayapura, kabupaten Jayapura, kabupaten Keerom dan kabupaten Sarmi. Jadi itu 1 wilayah dibawah kepemimpinan saya,” katanya.

 

Ia berpesan, agar natal ini dapat menyatukan persekutuan masyarakat Biak dan selalu mendukung pemerintahan. “Mari kita masyarakat Biak di kota ini jadi satu dan selalu mendukung pembangunan dan program-program pemerintah yang akan turun ke kami untuk mengembangkan masyarakat Biak di kota ini dan kami lihat ini adalah bagian yang kami laksanakan untuk membantu pemerintah dan aparat,” terangnya. (mozes Baab)**

Redaksi Saireri.com

Redaksi Saireri.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *