PAPUA BUTUH PEMIMPIN YANG MENGKADER, BUKAN MENGHARDIK. SERUAN UNTUK MILENIAL & GEN-Z

Ditulis Oleh : Victor Buefar Pemuda Papua
Jayapura, Saireri.com – Jika kelak BTM-CK terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, maka kita harus siap menghadapi kenyataan pahit !
Tidak akan ada regenerasi yang sehat, tidak akan ada ruang pengkaderan bagi Generasi Emas Papua.
Kaum milenial dan Gen-Z hanya akan jadi pelengkap pawai politik, bukan subjek perubahan.
Kita telah menyaksikan dalam banyak orasinya, bagaimana BTM lebih memilih menyerang lawan dengan bahasa kasar dan sikap arogansi, ketimbang mengajak berdialog secara bermartabat.
Alih-alih merangkul generasi muda, ia justru mempersempit ruang berpikir kritis dan menghancurkan harapan akan lahirnya pemimpin-pemimpin muda Papua yang berdaya saing.
Filsuf Konfusius pernah berkata dalam bukunya, _”Pemimpin yang besar bukan hanya memimpin, tetapi mencetak pemimpin.”
Maka, tanyakan pada dirimu? apakah BTM hari ini menciptakan pemimpin, atau hanya menyiapkan kekuasaan untuk kelompoknya sendiri ?
Jangan Terjebak Janji Manis, Lihat Rekam Jejak (Track Record) Rekan-rekan Milenial dan Gen-Z, Hari ini kita tidak kekurangan janji. Yang kita kekurangan adalah ketulusan hati.
Jangan terjebak pada retorika ideologi yang penuh gaya, tapi kosong dari visi jangka panjang.
Jangan termakan kata-kata manis yang diulang, tapi tidak pernah diwujudkan saat berkuasa.
Filsuf Sokrates menulis, Pemerintah yang tidak mencerdaskan rakyatnya, sedang merancang perbudakan dalam diam_.”
Maka, pemimpin yang tidak membuka ruang kaderisasi bagi generasi muda Papua, sejatinya sedang memperpanjang ketergantungan dan menghambat kemandirian.
Saatnya Kita Memilih Pemimpin yang Membuka Jalan, Bukan Menghalangi Cahaya,* Papua butuh figur yang *membuka pintu, bukan membangun tembok.
Kita butuh pemimpin yang melihat Milenial dan Gen-Z sebagai penerus, bukan pengganggu kekuasaan.
Kita butuh sosok yang menjadikan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus* bukan sekedar dokumen, tapi *peta jalan untuk menciptakan Tuan Rumah di atas Tanah Sendiri.
Dan kita tahu, bahwa figur seperti itu *bukan ditunjukkan dengan orasi keras, tetapi dengan hati yang lembut dan visi yang terarah.
GENERASI EMAS PAPUA JANGAN DIAM, JANGAN BUTA !
Mari kita, generasi muda, ambil sikap.
Lihatlah siapa yang benar-benar punya hati membangun Papua, dan siapa yang hanya mengejar panggung. Nilailah bukan dari volume suara mereka, tapi dari kejujuran dan konsistensi tindakan mereka.
MDF HADIR BUKAN SEBAGAI PEMECAH, TAPI SEBAGAI PEMERSATU. BUKAN SEBAGAI PENGUASA, TAPI SEBAGAI PEMBINA.
Saya teringat satu kata *Filsuf Marcus Aurelius*, _Kekuasaan sejati bukan untuk menundukkan, tapi untuk membimbing_.”
Papua butuh pembimbing, bukan penguasa yang melukai.
PAPUA BUTUH REGENERASI, BUKAN REPETISI. PAPUA BUTUH KAMU/KITA, ANAK MUDA YANG BERANI MEMILIH DENGAN NURANI.
_Solie Deo Gloria, Tuhan Yesus Memberkati Generasi Emas Papua_