Kunjungi anak anak binaan Pastor di Gereja Santo Petrus Koya tengah, Mama Sekwan berpesan harus tetap sekolah dan belajar baik agar bangun Papua

Jayapura,Saireri.com – Rasa Peduli terhadap Pembinaan mental bagi anak anak Papua dibawah asuhan Pimpinan Gereja Santo Petrus Pastor Jhon Jonga yang berada di Kampung Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, menarik perhatian Ibu Sekretaris DPR Papua, Dr Juliana J Waromi.
Kali ini, Kamis 4/9/2025 untuk keempat kalinya, Sekretaris DPR Papua Juliana Waromi melakukan kunjungan kasih menemui anak-anak binaan Pastor di Gereja Santo Petrus, Koya Tengah itu.
Setidaknya, ada 100 lebih anak-anak usia SD dan SMP mendapatkan pembinaan langsung dari Pastor Jhon Jonga, mulai pemberian makan gratis dan pengembangan olahraga sepak bola.
Sebelumnya, Sekretaris DPR Papua Juliana Waromi berkunjung pertama untuk melihat langsung anak-anak binaan Pastor Jhon Jonga dan kedua kalinya memberikan bantuan bahan makanan.
Melihat langsung anak-anak bermain bola di Lapangan Koya Tengah, Juliana Waromi pun memberikan bantuan kostum sepak bola pada kunjungannya ketiga kalinya.
Walaupun banyak kesibukannya, Ibu Sekretaris DPR Papua Juliana Waromi kembali menyempatkan diri untuk mengunjungi anak-anak Asli Papua di Gereja Santo Petrus Koya Tengah untuk memberikan bantuan bahan makanan dan dana untuk menunjang kegiatan anak-anak itu.
Pimpinan Gereja Santo Petrus Koya Tengah, Pastor Jhon Jonga mengapresiasi kepedulian Sekretaris DPR Papua terhadap upaya gereja dalam melakukan pembinaan terhadap anak-anak di Kampung Koya Tengah.
Namun diakui, saat ini program makan gratis yang telah berjalan beberapa bulan, terpaksa dihentikan. Pasalnya, sebagian besar anak-anak sudah menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya masing-masing.
Sedangkan, untuk latihan sepak bola, juga berhenti. Pasalnya, lapangan sepak bola kini digunakan untuk latihan bagi orang dewasa di kampung itu.
“Jadi, sudah hampir 1 bulan ini, tidak ada kegiatan. Karena lapangan bola kaki dipakai orang dewasa, namun saya senang karena bisa mengarahkan para pemuda untuk kegiatan sifatnya positif. Sedangkan makan siang gratis juga sudah berlaku di sekolah, disamping itu memang persediaan bahan makanan juga sudah habis,” katanya.
Pastor Jhon Jonga berharap program makan siang gratis dil Gereja Santo Petrus tetap bisa dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu, sehingga dalam 1 minggu penuh, anak-anak mendapatkan makanan bergizi.
Sekretaris DPR Papua Juliana J Waromi mengakui jika pihaknya sangat peduli terhadap anak-anak binaan Pastor Jhon Jonga di Koya Tengah ini, sebab mereka adalah masa depan Papua.
“Karena itu, saya peduli dan senang bisa membantu mereka. Meskipun sibuk, saya tetap luangkan waktu untuk datang. Anak-anak jangan sampai putus sekolah dan jangan lupa untuk tetap ikut sekolah minggu,” kata Juliana Waromi.
Menurutnya, perhatian yang diberikan bukan karena adanya kepentingan pribadi, melainkan murni dari hati nurani dan kepedulian terhadap perkembangan anak-anak di Kampung Koya Tengah itu.
Kunjungan pertama saya datang melihat langsung, kunjungan kedua saya serahkan bantuan, yang ketiga saya serahkan seragam dan hari ini saya datang lagi untuk menyerahkan sembako. Ini semua bentuk perhatian saya terhadap masa depan mereka,” ungkapnya.
”Perhatian dan kasih sayang sangat penting dalam pembinaan anak-anak. Kalau tidak ada yang membina, bisa saja mereka terlantar. Tapi dengan adanya Pastor Jhon Jonga, mereka bisa mendapat bimbingan, kasih sayang dan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Juliana Waromi berpesan kepada anak-anak untuk tidak melupakan pentingnya pendidikan dan ibadah.
Saya selalu tekankan kepada mereka, jangan tinggalkan sekolah dan jangan lupa ibadah. Pendidikan dan iman adalah kunci masa depan. Dengarkan nasihat orang tua dan pembina. Kalian adalah masa depan Papua,” pesannya.
Ditambahkan, perhatiannya terhadap anak-anak bukan karena ada kepentingan politik atau pribadi, melainkan murni dari hati.
“Saya tidak punya kepentingan apa-apa. Ini murni karena kepedulian saya terhadap anak-anak Papua. Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli mereka,” ujarnya.
Bahkan, Juliana Waormi akan membuka diri jika masih ada panti panti asuhan yang belum mendapat sentuhan, ia pun siap untuk membantu.
”Saya tetap peduli kepada anak anak. Kalau ada yang belum tersentuh sampaikan dan saya akan datang mengunjungi,” imbuhnya. (Redaksi)