Karena “BTM” seorang Penatua, Sinode GKI tidak berlaku adil kepada “MDF” yang merupakan anak seorang Majelis Jemaat di Gereja GKI

Ditulis Oleh : Victor Buefar (Pemerhati Politik)
SAIRERI.com – Sebelum dan seusai PSU Papua, 6 Agustus 2025 lalu, banyak tuduhan diarahkan kepada Kaka Matius Derek Fakhiri (MDF). Mari kita bedah satu per satu agar rakyat tidak terjebak dalam isu murahan yang dimainkan lawan politik.
1.Isu 1000 Masjid & Islamic Center: Tuduhan ini jelas bernuansa Propaganda agama. Fakta berbicara bahwa sebagian besar kegiatan KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) di Papua beberapa tahun terakhir justru mendapat dukungan nyata dari Kaka MDF, Beliau membangun ibadah lintas umat, bahkan beliau berasal dari keluarga besar Kristen, Ayahnya Kristen Katolik Aktif di Gereja Katolik, Ibunya Aktif sebagai Majelis jemaat di Gereja GKI Paulus Dok V Jayapura di Bawah naungan Sinode GKI di Tanah Papua.
Jadi,siapa yang masih main isu atau pikiran Fobia agama, atau religiofobia, adalah ketakutan atau prasangka yang tidak Proporsional terhadap objek, situasi, atau orang-orang yang berkaitan dengan agama apa pun, menyebabkan respons kecemasan yang parah dan mendorong perilaku penghindaran bagi masyarakat kepada oknum tertentu yang dibuli. dan hal ini ditujukan
untuk menyerang Kaka MDF,
itu jelas fanatisme politik sempit yang berbahaya bagi persaudaraan Kita sesama Orang Asli Papua.
2.Hilirisasi SDA & Pertambangan : Isu ini digoreng oleh kepentingan politik “Partai Merah” yang sejak dulu menjadikan Papua sebagai Dapur terakhir perut mereka. Mari kita jujur sebagian besar elit Partai itu bukan orang asli Papua, hanya menjadikan Papua ladang suara dan yang paling di ingat dalam seluruh benak OAP bahwa Ketika Negara dibawa Kepemimpinan Presiden Megawati yang juga sebagai Ketua umum Partai tersebut terjadilah Pembunuhan terhadap Pemimpin Fenomenal Orang Asli Papua Bapak,Theys Hiyo Eluay.
Fakta lain: tambang nikel di Raja Ampat yang sekarang berjalan bukan dimulai di era Pa Bahlil, melainkan sejak Partai merah berkuasa. Jadi jangan salahkan Kaka MDF, apalagi pakai isu hilirisasi untuk menjatuhkan beliau.
3. Gubernur Jakarta : Ada yang bilang Kaka MDF adalah “Gubernur Jakarta”. Mari kita waras sedikit semua rekomendasi partai politik memang datang dari Jakarta. MDF dengan 16 partai itu dari Jakarta, BTM dengan 2 partai juga dari Jakarta. Jadi ini pertarungan anak Papua dengan sesama anak Papua. Siapa yang mainkan isu ini berarti kurang tanggap, BTM atau MDF Jadi Gubernur tetap sama sama akan dengar Printah Jakarta karena Uangnya untuk membangun Papua dari jakarta.
4.”Isu Kecurangan dalam PSU”: PSU Papua bukan datang dari Kaka MDF, melainkan karena kecurangan paslon BTM-YB yang memalsukan dokumen pengadilan (Suket). Itu kejahatan serius dan sudah terbukti di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan ada anggota KPU yang dipecat karena ketahuan menerima transfer dari paslon. Jadi jangan balikkan fakta, mari kita berkata jujur tidak boleh kita menghalalkan kejahatan untuk dijadikan Kebenaran, itu sama seperti Iblis menyamar menjadi malaikat terang.
5. Isu-isu Lain: Masih banyak tuduhan lain, tetapi mari kita akhiri. Biarlah hukum berjalan. Kalau tidak puas, silakan gugat ke MK. Oh iyah, Apapun hasil MK, mari kita Legowo dan Dewasa berdemokrasi.
Akhirnya : Papua butuh pemimpin yang tidak terjebak fanatisme agama, kepentingan partai, atau politik sempit. Kaka MDF adalah pilihan rakyat Papua, pemimpin yang bekerja nyata, merangkul semua golongan, dan tidak membeda-bedakan.
_Solie Deo Gloria, Tuhan Yesus Memberkati Masyarakat Papua_