HMPT Kota Studi Jayapura Klarifikasi Pemotongan Dana Studi Langkah dan Studi Akhir Tahun 2022.
Saireri.com-Badan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pelajar Tolikara (HMPT) serta Seluruh Anggota Mahasiswa-Mahasiswi dan Pelajar mengklarifikasi atas dugaan Pemotongan Dana Studi Langkah dan Study Akhir.
Dana Pendidikan tahun anggaran 2022, lebih khususnya kota studi Jayapura data yang diinput oleh Badan Pengurus HMPT sebanyak 720 lebih yang terdiri dari Mahasiswa Jurusan Langkah, biasa bahkan Semester Akhir, namun dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tolikara dalam hal ini Dinas Ekonomi dan Pembangunan (EKBANG) Bapak Yotam Wonda menyalurkan Dana dalam Surat Keputusan (SK) hanyalah 260 Mahasiswa, sehingga Pengurus HMPT mengambil kebijakan memotong separuh guna memberikan kepada mereka yang nama-namanya tidak keluar dalam SK sekitar 440 lebih, “Kata Elison Wanimbo selaku Sekretaris I HMPT saat diwawancarai Wartawan di Asrama Putra Tolikara, Jalan Yoka Waena, Sabtu (14/01/2022)”.
Wanimbo menyesali tindakan yang dilakukan oleh Dinas Ekonomi dan Pembangunan (EKBANG) Kabupaten Tolikara, Yotam Wonda dalam hal menangani dana Pendidikan Anggaran 2022.
“Kami sebagai Pengurus HMPT sudah berupaya mendatai dan mengumpulkan persyaratan setiap mahasiswa baik itu jurusan langkah maupun biasa serta mahasiswa semester akhir, sesuai instruksi dari Pemda dalam hal ini Dinas EKBANG sekitar 720 lebih namun yang terjawab hanyalah 260 sedangkan 440 lebih tidak dapat, maka kami mengambil kebijakan memotong separuh yakni, Kedokteran dapat 35 juta dipotong 5 juta, Mahasiswa Semester Akhir dapat 4 juta dipotong 500 ribu, serta Mahasiswa S2 dapat 9 juta dipotong 1.500.
Semua jumlah total yang kami potong sebesar (Rp :148,900.000-Seratus Empat Puluh Delapan Juta Rupiah), dan kami berikan kepada setiap mahasiswa/i sebesar (Rp : 1000.000-Satu Juta Rupiah) per’mahasiswa, ungkap wanimbo”.
Sementara itu, hal yang sama disampaikan oleh Maku R. Wenda selaku Koordinator Wilayah (Korwil) Jayapura-Keerom, pihaknya mengklarifikasi informasi yang beredar di kalangan intelektual maupun Pemda tentang pemotongan dana Pendidikan studi Langkah dan Studi Akhir dilakukan oleh Pengurus HMPT, bukan untuk kepentingan pribadi maupun HMPT melainkan untuk semua mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam SK.
“Memang benar itu kebijakan kami memotong separuh dari hak-hak mereka, karena yang tahu kondisi real dan jumlah mahasiswa yang aktif dalam kuliah maupun dalam organisasi kota studi Jayapura adalah kami pengurus HMPT, kami sudah berupaya mendorong aspirasi mahasiswa kepada Pemda namun sebagian besar namanya tidak keluar, maka supaya ada pemerataan dan kami tidak ingin terjadi konflik yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, aset-aset HMPT dengan Asrama dihancurkan karena namanya tidak keluar,
Tutur Wenda”.
Di tempat yang sama Selaku Penanggung Jawab Korlap yang juga Ketua Asrama Putra Tolikara, Anthon Weya menegaskan bahwa pihaknya kecewa atas tindakan Dinas EKBANG dalam merealisasikan dana Pendidikan tahun anggaran 2022, karena sebagian besar mahasiswa tidak dapat hak-haknya.
“Kami berharap kepada Dinas EKBANG Bapak Yotam Wonda merupakan senior kami alumni kota studi Jayapura, tentunya pasti tahu bahwa jumlah Mahasiswa di kota studi Jayapura sangat banyak dibanding kota studi lain, maka untuk tahun ini kami harap seluruh mahasiswa-mahasiswi yang akan kumpul berkas 100% harus dapat.
Harapan kami Dana Pendidikan tahun Anggaran 2023 ini, harus di anggarkan di Awal Tahun atau Pertengahan Tahun, karena beberapa tahun ini selalu dapat di akhir bulan Desember bahkan bulan Januari sehingga mahasiswa banyak cuti kuliah karena belum bayar SPP bahkan ada yang batal wisuda, tutupnya”.
(K. Jhesy Kogoya)