GKI TANAH PAPUA MANA SUARA MU UNTUK KAUM TERTINDAS?
Ditulis oleh: Orgenes Asmuruf
SAIRERI.Com – Keempat Bapak yang di tangkap ini adalah warga Kristen dan apalagi Bapk Abraham Goram adalah Majelis Jemaat GKI Bukit Zaitun Klasis Sorong Kota yang di kriminalisasi oleh pemerintah Indonesia….
Kami warga jemaat mau menagih suara GKI yang secara lantang dan berdiri paling depan membela BTM dalam kampanye PILGUB PAPUA, melawan MDF, karena BTM seorang Penatua di GKI Pniel Kota Raja….
Kalau GKI bisa membela dan mendukung BTM untuk merebut Kekuasaan karena BTM adalah Penatua, seharusnya hari ini juga GKI berdiri paling depan untuk membela Abraham Goram seorang Majelis Jemaat GKI agar bebas dari Tahanan.
Sekarang saatnya GKI juga harus turun dan berorasi paling depan, Berikan Pendampingan Hukum, Printah Pdt Khotbah di mimbar, mengajak jemaat untuk turun aksi, membebaskan seorang Majelis Jemaat yang di tahan karena memperjuangkan hak dasar orang Papua.
GKI harusnya berdiri paling depan melihat dan memperjuangkan keempat domba yang sementara berada dalam cengkraman tangan serigala dan berjuang dengan berbagai cara untuk membebaskannya.
Keempat warga itu anak GKI apalagi Abraham Goram adalah Majelis Jemaat GKI Bukit Zaitun yang hari ini di tahan hanya kerena membawa sepucuk surat yang isinya menagih janji Jokowi untuk membuka dialog dengan warga Papua.
Abraham Goram bukan Teroris, bukan Koruptor, bukan juga politikus busuk yang rakus jabatan dan kekuasaan, Abraham Goram adalah pelayan Tuhan sebagai majelis dan juga pejuang hak kaum tertindas, pejuang kemanusiaan…
Mengapa BTM bisa di bela habis-habisan dengan menggunakan mimbar Gereja sebagai panggung kampanye kemenangan politik, para pendeta sebagai juru kampanye dan Organisasi Gereja GKI sebagai partai pengusung?
Kemudian mengapa GKI diam membisu dengan Abraham Goram Majelis Jemaat GKI dengan ketiga temanya yang di tahan hanya karena berjuang kebenaran yang tulus dan murni itu.
Apakah GKI hanya berani karena merebut jabatan Gubernur yang sarat akan uang banyak itu, kemudian mengabaikan mereka yang lain yang berjuang untuk kaum tertindas yang miskin papa dan tdk punya apa-apa.
Kalau GKI diam seribu bahasa tidak bersuara terhadap majelis jemaat Abraham Goram yang di Tahan maka, bisa dipastikan bahwa GKI hanya membela mereka yang ingin mendapatkan kekuasan untuk kenikmatan dan kemewahan belaka.
GKI tidak lagi hadir dan bersuara untuk kebenaran sesungguhya, ini bukti nyata bahwa GKI hanya cari yang aman dan nyaman dengan berpihak kepada kekuasaan dibanding berpihak pada rakyat tertindas.
Semua jemaat dan warga Papua sudah tau bahwa GKI sudah tidak murni lagi bersuara kebenaran dan keadilan di Papua, GKI sudah terjun bebas dan turun langsung ke politik praktis yang kotor bau busuk itu.
Warga jemaat sudah kehilangan kepercayaan lagi atas sikap GKI yang tidak sungguh-sungguh memperjuangkan hak-hak kaum tertindas, tapi malah terlibat dalam mensukseskan merebut jabatan dan kekuasaan yang bobrok itu. (Redaksi)

