Ketua PCC : Pemerintah diharapkan akomodir STT Kristen di Papua untuk menyediakan tenaga Guru bidang studi lain selain Guru Agama
Jayapura,saireri.com – Hadiri Acara Paska bersama dan Forum Diskusi Kerjasama Sekolah sekolah Teologi di Jayapura,yang dilakukan Jumat 21/4/2023 di Aula Gereja Katolik Kristus Trang Dunia Waena Kota Jayapura, dan diikuti oleh Para Mahasiswa,Tenaga Pengajar dan Dosen dari Enam Sekolah Tinggi Teologi baik Katolik maupun Protestan di Jayapura.
Ketua Papua Cristen Center (PCC) Jhony Banua Rouw,SE merasa sangat bersyukur dan sukacita kepada Pergerakan Roh yang menyatukan dari Tuhan Yesus Kristus dengan kuasa Kebangkitannya dimana telah menunjukan kesatuan Iman diantara kaum Intelektual Kristen yang tergabung dalam beberapa Sekolah Teologi di Ibukota Provinsi Papua ini.
Yang mana melalui beberapa kali Pertemuan dan Diskusi diskusi Internal Sekolah sekolah tinggi Teologi Kristen baik Katolik maupun Protestan di Jayapura ini, maka lahirlah Forum Diskusi Kerjasama STT di Jayapura yang merupakan awal kebangkitan dari Sekolah sekolah Teologi untuk melakukan Tugas bersama dalam satu konteks yaitu Konteks Papua.
Ketua Papua Cristen Center (PCC) Papua Jhony Banua Rouw,SE mengatakan bahwa Sangat Apresiasi Fordik yang telah mengagas Paskah bersama Sekolah sekolah Tinggi Teologi yang ada di Jayapura ini adalah satu kebangkitan baru bagi Eukumenis yang ada di Tanah Papua dimana kita mulai melakukan langkah kongrit dimana Eukumenis itu mulai ada disini dan kalau kita bersatu maka pekerjaan kita akan semakin mudah dan akan menjadi kuat untuk melayani Tuhan.
Papua Cristen Center (PCC) akan terus bersama (FORDIK) mendorong beberapa Program, salah satu yang penting adalah agar Sekolah Tinggi Teologi yang selama ini menyiapkan Tenaga tenaga Guru agama bisa juga menyiapkan Tenaga tenaga Guru Formal bidang studi lainnya yang akan melayani atau mengajar agar bisa membantu Pemerintah dalam menyiapkan Tenaga Guru yang punya hati mau melayani di daerah daerah Pedalaman dan terpencil yang ada di Papua karena kami yakin bahwa Para mahasiswa lulusan STT ini punya komitmen untuk melayani dengan Tulus seperti yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus tanpa memandang tempat dimana harus melayani,”Ungkap Ketua PCC.
Kenapa kita mendorong Program ini terus menerus karena kita sadar bahwa fakta hari inienunjukan bahwa banyak tenaga Guruh yang sudah menjadi ASN dan dibayarkan oleh Negara tetapi tidak melaksanakan Tugas dengan baik untuk mengajar rakyat kita yang ada di daerah terpencil dan Pedalaman Papua yang merupakan Warga Jemaat dari Gereja Gereja yang ada di Tanah Papua.
Olehnya itu Papua Cristen Center (PCC) akan terus bekerjasama dengan (FORDIK) untuk mendorong agar Pemerintah Pusat agar bisa menyiapkan Regulasi yang lebih baik dan Cepat sehingga PCC bersama sama dengan Gereja dan Pemerintah bisa menyiapkan tenaga Guru yang lebih baik di Tanah Papua,” kata Ketua PCC.
Sementara itu di tempat yang sama Pdt.Meson Jigibalom yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Teologi Baptis Papua sangat Mengapresiasi apa yang disampaikan Ketua Papua Cristen Center Jhony Banua Rouw terkait Sekolah Sekolah Teologi Juga harus diberi ruang oleh Pemerintah Pusat untuk Mendidik para Mahasiswa Teologi bukan hanya menjadi guru Agama tetapi guruh di bidang studi lainnya, seperti bahasa Inggris, Indonesia dan lainya.
Ia menambahkan karena di Papua banyak sekolah di wilayah Pedalaman Terpencil yang merupakan basis dari Gereja baik Katolik maupun Protestan untuk itu alangkah lebi mudah dan lebih baik jikalau Guru guru di wilayah tersebut di ambil dari lulusan Sekolah sekolah Tinggi Teologi yang merupakan umat dari Gereja gereja yang mempunyai Sekolah Teologi di Papua,”harap Pdt.Meson Jigibalom.